Minggu, 25 Desember 2016

Korelasi Al-Quran dan Sains Terhadap Dunia Pendidikan Islam


KORELASI AL QUR’AN DAN SAINS TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN ISLAM 

Karya Tulis Ilmiah 
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir dan sebagai 
Persyaratan Kelulusan dari Pondok Pesantren Terpadu Ushuluddin 




Hasil gambar untuk logo ushuluddin







Disusun oleh :
Zelal Al Kausar
NISN : 9980342804 





PROGRAM ILMU PENGETAHUAN ALAM
PONDOK PESANTREN TERPADU USHULUDDIN 
TAHUN 1438 H/2016 M




MOTTO

  •     
Artinya:
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”.(QS. Al-Hijr: 9) .






KORELASI AL-QUR’AN DAN SAINS TERHADAP DUNIA 
PENDIDIKAN ISLAM

ABSTRAK
Zelal Alkausar

 Dengan membaca al-Qur’an, maka kita akan menemukan banyak ilmu pengetahuan tentang alam semesta yang tak terkira. Masalah utama umat Islam adalah masalah keterbelakangan, kebodohan, peperangan dan  kemiskinan. Keempat  masalah ini bermuara pada satu masalah, yaitu masalah ilmu pengetahuan. Tidak hanya itu, di zaman modern sekarang banyak kaum muslim yang tidak mengetahui bahwasanya di dalam Al Qu’ran banyak sekali yang menjelaskan tentang ilmu pengetahuan karena umat muslim kebanyakan hanya mengaji tanpa mengkaji. Hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk membahas lebih lanjut tentang korelasi Al-Qur’an dan sains terhadap dunia pendidikan islam.
Metologi penelitian pada karya tulis ilmiah ini adalah kajian pustaka dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetaui korelasi Al-Qur’an dan Sains serta untuk mengetahui pengaruh Al-Qur’an dan Sains terhadap dunia pendidikan islam. Hasil pada penelitian ini adalah  Al-Qur’an dan ilmu sains mempunyai keterkaitan satu sama lain dan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap dunia pendidikan islam.

Kata Kunci: Al-Qur’an, Sains, dan Pendidikan Islam.


CORRELATION QUR’AN AND SCIENCE TO THE WORD OF ISLAMIC EDUCATION 

ABSTRACT
Zelal al kausar

By reading the Qur’an, then we will find a lot of knowledge about the universe that is not measurable. Muslim problem is the problem of underdevelopment, ignorance, war and poverty. Not only that, modern times many muslims who do not know in the Qur’an that explains a lot about sciens  because muslim mostly just recite without reviewing. It is lies behind the author to discuss further correlation Qur’an and science to the word of islamic education.
Methodology of research in thiss paper is a literature review and the purpose of this research is to determine the correlation Qur’an and science as well as to determine the effect the Qur’an and science to the word of islamic education. The result of this study are the Quran and science is linked to another one and have an enormous influnce of the word of islamic education

Keyword: Qur’an, Science, and Islamic Education






RIWAYAT HIDUP

Zelal Al Kausar (penulis), dilahirkan di Desa Sukaraja kecamatan Palas Lampung Selatan pada tanggal 01 Juni 1998. Putra kempat dari empat bersaudara dari pasangan berbahagia Bapak Suhardi dan Ibu Maysaroh. Semoga Allah senantiasa melimpahkan Rahmad dan Hidayah-Nya kepada keduanya.Amin.
Pada tahun 2003 Penulis mengawali pendidikan di SDN 02 SUKARAJA dimana penulis baru mengetauhi huruf dan angka yang akan membawa penulis dalam awal pembelajaran, kemudian dapat tamat pada tahun 2010. Lalu penulis pada tahun 2010 melanjutkan ke pendidikan yang tidak kalah pentingnya dengan pendidikan SD, yaitu ke pendidikan MTsN PALAS,  yang akan membawa penulis dalam mengetauhi ilmu-ilmu yang dapat membawa penulis ke pendidikan selanjutnya, lalu penulis mengakhiri pendidikannya pada tahun 2013. Kemudian penulis tidak pernah puas untuk terus berjuang untuk mencari ilmu. Kemudian penulis melanjutkan kembali ke pendidikan lebih tinggi, jauh dari rumah dan harus hidup mandiri, menjadi seseorang dewasa, yaitu di pendidikan MA Pondok Pesantren Terpadu Ushuluddin yang mendidik penulis menjadi seorang dewasa, mandiri dan banyak pelajaran yang penulis dapat disini. Sekarang penulis masih duduk di kelas 6, Insya allah akan lulus pada tahun 2016






KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapan kehadiran Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan KTI (Karya Tulis Ilmiah) ini. Sholawat serta salam selalu terlimpah curahkan pada Nabi Muhamad SAW yang dinantikan safa’atnya di hari kiamat nanti.
KTI (Karya Tulis Ilmiah) dengan judul HUBUNGAN ANTARA AL QURAN DENGAN ILMU PENGETAHUAN. Dibuat dalam rangka pembelajaran atau pengetahuan. Dengan kerja keras dan kesungguhan, akhirnya KTI yang penulis buat dapat selesai dengan sebaik-baiknya.
Selama penyelesaian KTI ini, tidak terlepas dari bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, oleh karna itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada yang terhormat:
1. Ayahanda Dr. KH. Ahmat Rafiq Udin S.Ag.M.SI, selaku pemilik Pondok Pesantren Terpadu Ushuluddin.
2. Ibunda Wawat Sukmawati, SE.MM, selaku wakil Pondok Pesantren Terpadu Ushuluddin.
3. Ustad Zaenal Abidin M. Pd.i,   selaku Kabid. Pengajaran Terpadu Ushuluddin.
4. Ustad Didik Darmadi, S.Pd.I. selaku pembimbing 1 dan Ustadzah Wiwit Jayanti, S.Pd. selaku pembimbing II yang ikhlas membantu dan memberikan bimbingannya.
5. Ustadzah Rina Wahyuni,  S.E, selaku penguji.
6. Dewan guru yang telah memberikan dukungan, motivasi dan bantuannya agar dapat menjalankan tugas KTI ini.
7. Teman-teman seperjuanganku yang telah membantuku dalam penyusunan KTI ini.
8. Yang terakhir semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan KTI ini.Penulis mengharapkan saran untuk perbaikan dan semoga KTI ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.




  BAB I
PENDAHULUAN



A. Latar Belakang

Seseorang yang sukses belum tentu awal karirnya ia sukses, banyak sekali hambatan-hambatan yang ia dapatkan. Kesuksesan seseorang sebagian diperoleh dari orang tuanya. Tetapi, kebanyakan kesuksesan seseorang itu diperoleh dari usahanya sendiri yaitu dengan cara mengerahkan tenaga dan pikirannya untuk mencapai tujuan. Seperti yang dijelaskan dalam Al Qur’an:

........           .........

Artinya :

“...Sesungguhnya Allah tidak merubah Keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri....”.(QS. Ar-Rad: 11)

Berdasarkan ayat tersebut dapat dijelaskan bahwa Allah tidak akan pernah merubah nasib atau keadaan kaum tersebut kecuali, ia berusaha untuk merubah nasibnya sendiri.

Selain usaha kita juga harus berdoa, doa dapat diartikan memohon atau meminta sesuatu hal kepada Allah SWT agar usaha kita dikabulkan. Kembali lagi pada pembahasan awal masalah tentang kesuksesan seseorang dengan usaha, salah satu contohnya dengan kita belajar Ilmu Pendidikan Islam. Pendidikan Islam yaitu suatu pendidikan yang dipadukan antara Al Qur’an dan Hadis dengan tujuan untuk mendidik fisik dan rohani seseorang.

Dalam bentuk fisik ialah memberinya makanan yang bergizi, merawat fisiknya dengan sebaik-baiknya, menyediakan tempat tinggal yang layak, pakaian yang pantas untuk dipakainya, Demikianlah seterusnya dan memberikan pendidikan jiwa. Sedangkan dari segi rohani manusia, yang terpenting ialah pendidikan terhadap seluruh potensi rohani manusia yang telah diberikan Allah kepada-nya.

Tugas dari pendidikan ialah untuk memperdayakan potensi yang ada, akal manusia diarahkan untuk memperoleh tingkat kecerdasan semaksimal mungkin, mengisinya dengan berbagai macam ilmu pengetahuan dan keterampilan, sehingga manusia yang pada awalnya tidak mengetahui apa-apa menjadi mengetahui. Seperti yang dijelaskan dalam Al Qur’an:

    •          .... 

Artinya :

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati.....”(QS An-Nahl: 78)

Berdasarkan ayat tersebut dapat dijelaskan bahwa ketika kita terlahirkan ke dunia ini kita belum mengetahui sesuatu apapun. Tetapi, Allah telah memberikan pendengaran, pengelihatan dan hati. Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam adalah pendidikan yang terbaik.

Pada dunia pendidikan Islam, tentunya tidak terlepas dari pelajaran Al Qur’an, yaitu kitab Agama Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan dijamin kemurniaan-Nya oleh Allah SWT sebagai mana firman Allah:

  •     

Artinya :

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”.(QS. Al-Hijr: 9)




Berdasarkan ayat tersebut dapat dijelaskan bahwa Allah memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selama-lamanya.

Dalam Al Quran kata ilmu sendiri tertulis sebanyak 778 kali dan surat yang pertama turun juga membahas masalah ilmu sebagaimana dalam surat Al-Alaq ayat 1-5:

                        

Artinya :

“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar manusia dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Berdasarkan ayat tersebut dapat dijelaskan bahwa Allah mengajarkan Nabi Muhammad dengan perantaraan tulis baca. Berkaitan dengan hal tersebut kita juga dianjurkan untuk belajar melalui baca-tulis, mengkaji ilmu yang ada dalam Al-Qur’an, meneliti lebih jauh tentang ilmu pengetahuan yang sudah Allah ajarkan dalam Al-Qur’an. Arti dari kata ilmu sendiri yaitu suatu pengetahuan yang harus kita pelajari dan dipahami dan tanpa adanya ilmu manusia bagaikan hewan yang melakukan suatu pekerajan tanpa adanya pikiran. Hal tersebut dijelaskan dala firman Allah:

       •                

Artinya :

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”. yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi”.(QS.Ali-Imran: 190-191)




Maksud berakal disini yaitu Allah Ta’ala memberikan akal bagi setiap orang, karena dengan akal, seseorang dapat berpikir dan mengetahui mana yang benar dan mana yang salah, dan tinggal bagaimana manusia itu sendiri mau memikirkan lalu menganalisisnya atau tidak.

Jika kita cermati, dengan membaca al-Qur’an, maka kita akan menemukan banyak ilmu pengetahuan tentang alam semesta yang tak terkira. Sebuah contoh, dalam surat yasin ayat 77 yang menjelaskan tentang penciptaan manusia:

       .....

Artinya:

“Apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air mani”(QS. Yasin: 77)


Masalah utama umat Islam adalah masalah keterbelakangan, kebodohan, peperangan dan kemiskinan. Keempat masalah ini bermuara pada satu masalah, yaitu masalah ilmu pengetahuan. Tidak hanya itu, di zaman modern sekarang banyak kaum muslim yang tidak mengetahui bahwasanya di dalam Al Qu’ran banyak sekali yang menjelaskan tentang ilmu pengetahuan karena umat muslim kebanyakan hanya mengaji tanpa mengkaji.

Manusia dilahirkan untuk belajar dan untuk mencapai suatu kebahagian yang abadi begitu pula Korelasi Al Qur’an dan Sains yang tentunya akan digunakan untuk menambah wawasan dalam pendidikan islam tanpa adanya pendidikan tentu manusia bagaikan seekor hewan yang hanya bisa melakukan suatu pekerjaan tanpa adanya akal dan pikiran.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka diperoleh beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Terjadinya keterbelakangan, kebodohan, peperangan dan kemiskinan bagi umat muslim yang bermuara pada satu masalah, yaitu masalah ilmu pengetahuan.

2. Banyaknya kaum muslim di zaman sekarang hanya mengaji tanpa mengkaji.

3. Banyaknya kaum muslimin yang belum mengetahui korelasi Al Quran dan Sains dalam Pendidikan Islam.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, agar permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari apa yang menjadi tujuan dilaksanakannya penelitian, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti sebatas “Korelasi Al-Quran dan Sains Terhadap Dunia Pendidikan Islam”.

D. Rumusan Masalah

Masalah adalah kesenjangan antara seharusnya terjadi. Sedangkan rumusan masalah adalah: “pernyataan-pernyataan yang sengaja diajukan untuk dicari jawabannya melalui penelitian”. Sejalan dengan pembahasan masalah diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah korelasi Al Quran dan sains?

2. Apakah pengaruh Al Quran dan sains terhadap dunia pendidikan Islam?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan keinginan seseorang untuk mendapatkan suatu hasil yang memuaskan, adapun tujuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk Mengetahui korelasi antara Al-Qur’an dan Sains

2. Untuk mengetahui pengaruh Al-Qur’an dan Sains terhadap dunia pendidikan islam.

F. Manfaat

Manfaat yaitu suatu harapan agar hasil yang sudah diperoleh dapat digunakan oleh kita maupun orang lain. Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah

1. Bagi Penulis :

a. Penulis dapat mengetahui dan menambah wawasan tentang korelasi Al Qur’an dan Sains terhadap dunia pendidikan Islam

b. Penulis makin semangat untuk mengaji dan mengkaji Al Qur’an.

2. Bagi Pembaca :

a. Pembaca akan berminat untuk mendalami ilmu Al Quran dan Sains.

b. Pembaca akan termotivasi untuk selalu mengkaji Al Quran yang berhubungan dengan Sains terhadap dunia pendidikan Islam.



BAB II
PEMBAHASAN


A. Al-Qur’an

1. Pengertian
Al-Qur’an yaitu kitab suci umat Islam yang disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada umatnya. Banyak sekali isi kandungan-kandungan ayat di dalam Al-Qur’an yang membahas berbagai macam masalah. Salah satunya, membahas tentang ilmu pengetahuan.
Menurut bahasa, Al-Qur’an yaitu berati baca’an atau yang dibaca.  Sebagai mana firman Allah:
•         •     
Artinya:
“Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya di dadamu dan membuatmu pandai membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu”. (QS. Al-Qiyamah: 17-18) 

Menurut istilah, Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara Malaikat Jibril, Menjadi Mukjizat atas kenabiannya, tetulis dalam bahasa Arab yang sampai kepada kita dengan jalan mutawa’tir dan membacanya merupakan ibadah. 
Terdapat beberapa definisi Al-Qur’an yang berbeda-beda oleh para ulama tetapi memiliki tujuan yang sama :
 Menurut Muhammad abd. Azim Az-Zarqani dalam kitab “mana’hilil ‘irfan ‘ulumil Qur’an” mendefinisikan:
“Al Qur’an adalah kitab yang menjadi mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, tertulis dalam mushaf, disampaikan secara mutawatir, yang membacanya merupakan ibadah”. 

Sedangkan menurut Syekh Muhammad Khudari Beik merumuskan:
“Al Quran ialah firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk dipahami dan selalu diingat isinya, disampaikan kepada kita secara mutawatir dan ditulis dalam mushaf dimulai dari surat Al-Fatihah dan diakhiri surat An-Nas” 

Dan menurut Syekh Muhammad Abduh mendefinisikan:
“Alkitab yakni Al-Qur’an yang tertulis dalam mushaf yang terjaga  dalam hafalan-hafalan umat islam” 

Dari tiga definisi di atas dapat disimpulakan bahwa Al-Qur’an yaitu, kitab yang di turunkan kepada Nabi Muhammad yang menjadi mukjizat,  tertulis dalam mushaf mulai dari surat Al-Fatihah dan di akhiri surat An-Nas, yang membacanya merupakan ibadah.Al-Qur’an juga merupakan petunjuk bagi seluruh umat manusia, karena  termasuk petunjuk dan pedoman dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

2. Isi Pokok Ajaran Al-Qur’an

Pokok kandungan isi Al-Qur’an secara garis besar, meliputi:
a. Akidah yaitu kepercayaan kepada Allah SWT.
b.     Muamalah yaitu tata cara berintraksi dengan sesamanya dalam semua hal.
c. Akhlak yaitu norma atau etika dalam kehidupan manusia demi terciptanya kebahagiaan      bersama.
d. Sejarah yaitu kisah umat terdahulu untuk dijadikan pelajaran.
e. Sains yaitu memuat masalah imu dan teknologi yang menakjubkan didalam Al-Qur’an.
f. Ibadah yaitu pengabdian kepada Allah sebagai rasa sukur terhadap sang pencipta.
g. Hukum yaitu aturan-aturan untuk manusia dan lingkunganya. 

3. Tujuannya di Turunkannya Al-Qur’an

Allah SWT menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW dengan membawa beberapa tujuan. Berikut beberapa tujuan diturunkannya Al-Qur’an:
a. Petunjuk bagi manusia karena jika Al-Qur’an dijadikan pedoman hidup maka dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
b. Sumber pokok ajaran Islam karena didalam Al-Quran banyak membahas masalah-masalah ajaran yang berhubungan dengan Islam.
c. Peringatan dan pelajaran bagi manusia karena didalam Al-Quran banyak menjelaskan tentang umat terdahulu yang mengingkari ajaran atau hukum Allah.  

B. Sains

1. Pengertian
Sains dapat diartikan ilmu pengetahuan yang artinya mencari suatu ilmu yang belum diketahui atau dimengerti oleh seseorang. Secara bahasa, kata sains berasal dari bahasa latin, scientia yang artinya ilmu pengetahuan. Pengetahuan pada hakikatnya meliputi semua yang diketahui oleh seseorang  tentang objek tertentu.  Sebagai contoh, seorang siswa yang sedang sekolah melihat awan sedang dalam keadaan hitam pekat. Ia memperoleh pengetahuan tersebut dari pengalamanya. Pengetahuan seperti itu disebut pengetahuan pengalaman.  Akan tetapi, ia tidak mengetahui mengapa awan tersebut hitam pekat. Dengan kata lain, ia tidak mempunyai pengetahuan tentang ilmu pengetahuan sains, yaitu pengetahuan yang menerangkan pengetahuan pengalaman.  
Masalah pengetahuan bukan hanya mengetahui, tetapi mengetahui yang benar. Kriteria kebenaran itu sendiri tidak mutlak, artinya berbeda-beda menurut waktu, tempat, dan orang. Misalnya, ketika galileo galilei menyatakan bahwa bumi itu bulat dan berputar mengelilingi matahari, para penguasa pada waktu itu menganggapnya sebagai ajaran yang menyesatkan masyarakat sehingga harus cepat-cepat dihilangkan. Akan tetapi, beberapa abad kemudian, orang yang mengatakan bahwa bumi itu tidak bulat dan tidak mengelilingi matahari dianggap orang yang paling bodoh. Dengan demikian, kebenaran konsep sains bersifat relatip atau tidak mutlak.

2. Metode dalam sains
Ada dua cara memperoleh ilmu pengetahuan sains:
a. Cara non ilmiah coba-coba
Salah satu cara memperoleh pengetahuan dengan cara non ilmiah adalah dengan cara coba-coba. Pengetahuan dengan cara ini diperoleh melalui pengalaman langsung. Sesuatu yang dianggap benar diperoleh sebagai hasil dari serangkaian percobaan yang tidak sistematis. Mula-mula dicoba, hasilnya salah, dicoba lagi, salah lagi, dicoba lagi sampai akhirnya ditemukan yang benar.
b. Cara ilmiah 
Salah satu cara memperoleh pengetahuan dengan cara ilmiah adalah dengan metode ilmiah. Metode ilmiah adalah langkah-langkah yang sistematis untuk memperoleh ilmu pengetahuan ilmu sains. Pengetahuan yang diperoleh dengan metode ilmiah diperoleh melalui kerja ilmiah dan dibangun diatas teori tertentu dengan metode ilmiah, diperoleh pengetahuan yang benar dan kebenarannya terbuka untuk diuji oleh siapa saja yang ingin mengujinya. 

3. Sifat-Sifat Sains
Sains sebagai ilmu pengetahuan memiliki beberapa sifat, diantaranya sebagai berikut:
a. Bersifat empiris, artinya berdasarkan pengalaman yang diperoleh melalui penemuan, percobaan, dan pengamatan.
b. Sistematis, artinya teratur menurut sistem.
c. Bersifat objektif, artinya bebas dari pransangka perorangan.
d. Bersifat analitis, artinya dapat membedakan pokok permasalahan ke bagian yang lebih rinci.
e. Bersifat verifikatif, artinya mengarah pada tercapainya kebenaran. 

C. Pendidikan islam

1. Pengertian
Usaha yang dilakukan untuk mengembangkan seluruh potensi manusia baik lahir maupun batin agar terbentuknya pribadi muslim seutuhnya. Manusia adalah mahkluk yang memerlukan bantuan dan pertolongan orang lain,  dia tidak bisa hidup sendiri tanpa pertolongan. Pertolongan sejak awal kepadanya adalah bagian dari pendidikan. Ketika orangtuanya pertama kali memberi pertolongan kepadanya, maka itulah awal pendidikan baginya setelah dia lahir.
Tugas dari pendidikanlah untuk memperdayakan potensi yang ada. Akal manusia diarahkan untuk memperoleh tingkat kecerdasan semaksimal mungkin, mengisinya dengan berbagai macam ilmu pengtahuan dan keterampilan, sehinnga manusia pada awal kelahirannya tidak mengetahui apa-apa menjadi mengetahui. Sebagai mana dalam firman Allah:
    •            
Artinya: 
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.(Q.S An-Nahl: 78)” 
dalam aplikasinya pendidikan islam itu haruslah dapat mewujudkan hubungan seseorang yang harmonis dengan Allah, manusia, dan alam Semesta. Ketika hubungan seperti itu dapat dilaksanakan, maka ia pun telah memainkan peranannya yang sesungguhnya sebagai khalifah Allah di bumi.

2. Tujuan Pendidikan Islam
Tujuan pendidikan islam terkait erat dengan tujuan penciptaan manusia sebagai khalifah Allah SWT dan sebagai ‘Abduh Allah. Rincian itu telah banyak diuraiakan oleh banyak pakar pendidikan islam. Di antaranya ‘Atiyah Al-Abrasi, mengemukakan rincian aplikasi dari tujuan pendidikan islam, sebagai berikut:
a. Membantu pendidikan akhlak.
b. Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhirat .
c. Menumbuhkan roh ilmiah (scientific spirit).
d. Menyiapkan peseta didik dari segi profesional.
e. Persiapan untuk mencari rezeki. 
3. Aspek-aspek Pendidikan Islam
Ada beberapa aspek pendidikan yang perlu ditanamkan kepada manusia itu menurut konsep pendidikan islam yaitu:
a. Aspek pendidikan ketuhanan dan akhlak.
b. Aspek pendidikan akal dan ilmu pengetahuan.
c. Aspek pendidikan fisik.
d. Aspek pendidikan kejiwaan.
e. Aspek pendidikan keindahan (seni).
f. Aspek pendidikan keterampilan.
g. Aspek sosial. 
D. Korelasi Al Qur’an dan Sains 
Setiap umat muslim yang akan melakukan aktifitas belajar mengajar biasanya akan selalu memanjatkan do’a. Seperti surat Al-Baqarah:
.......          •    

Artinya: 
".......Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka"(QS. Al-Baqarah: 201). 

Berdasarkan ayat tersebut jika kita ingin diberi kebahagian dunia dan akhirat, maka amalkanlah ayat ini. Dalam kaitan ini Allah SWT menyatakan:
......          .....
Artinya: 
“ ......Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat......”(QS. Al-Mujadalah: 11). 

Terlihat jelas bahwa orang yang beriman dan berilmu pengetahuan merupakan syarat untuk menggapai kesuksesan dunia dan akhirat. Salah satu contoh dari korelasi Al-Qur’an dan sains terbukti pada Al-Qur’an:

•           •    

Artinya: 
“Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah. Padahal Dia Sesungguh-nya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian” (QS. Nuh: 13-14). 

Berdasarkan ayat tersebut bahwa manusia  itu diciptakan melalu beberapa proses  dengan kata lain Al-Qur’an dan ilmu sains mempunyai keterkaitan satu sama lain. Salah satu tugas manusia untuk mengidentifikasi tentang mahkluk hidup karena manusia merupakan khilafah dimuka bumi ini serta manusia memiliki akal dan pikiran adapun tujuannya yaitu pertama, untuk membuktikan tanda-tanda kekuasan dan kebesaran Allah SWT sehingga keimanan dan ketaqwaan manusia makin bertambah. Kedua, untuk mengolah kehidupan dimuka bumi sehingga dapat memberi manfaat dan meningkatkan kesejahteraan umat manusia itu sendiri.  
1. Al-Qur’an dengan Biologi
Biologi adalah salah satu cabang ilmu alam yang membahas tentang mahkluk hidup baik itu berupa manusia, tumbuhan, hewan dan lain-lain. Biologi berasal dari kata bios yang berarti hidup, dan logos yang berari ilmu. Jadi, biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mahkluk hidup organisme baik yang bersifat makroskopis, yaitu organisme yang dapat dilihat dengan mata secara langsung, misalnya tumbuhan tingkat tinggi, hewan, dan manusia. Selanjutnya, organisme mikroskopis yaitu organisme yang tidak dapat dilihat dengan mata secara langsung tetapi menggunakan alat bantu dengan lup, mikroskop cahaya, dan mikroskop elektron. Contoh organisme mikroskopis ialah bakteri, protista, ganggang dan lain-lain.  Kembali lagi pada pembahasan awal masalah pendidikan agama  islam dengan biologi, berikut beberapa masalah biologi yang berhubungan dengan ayat-ayat suci Al-Qur’an:
a. Air
Air yaitu suatu benda yang banyak memiliki bentuk mulai dari cair, padat dan gas. Salah satu air yang berbentuk cair yaitu air hujan, yang jatuh dari langit menuju kepermukaan bumi dengan melaui banyak proses mulai dari air disungai hingga menuju kelautan dan saat sampai kelautan terjadi penguapan lalu kristal menjadi satu dan berbentuk awan hingga pada saatnya awan tersebut menjadi air hujan yang membasahi bumi dan seterusnya seperti itu lagi. Berhubungan dengan pernyataan tersebut Allah SWT telah berfirman dalam Al- Qur’an:
                                
Artinya:
“Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu Lihat hujan keluar dari celah-celahnya, Maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira”.(QS. Ar-Ruum: 48) 

Berdasarkan ayat di atas artinya Allah lah yang menurunkan hujan melaui angin, lalu angin tersebut menggerakkan awan dan menjadi bergumpal-gumpal, dan tak lama kemudian hujan keluar dari celah-celah awan tersebut.
Perjalanan air dari  darat ke langit dan kembali ke bumi, suatu putaran yang berulang-ulang, yang disebut dengan sirkulasi air. Ketika cahaya matahari memanaskan air laut, sebagian di antaranya berubah berbentuk menjadi uap air, proses tersebut dinamakan penguapan. Uap air naik ke udara, saat naik, ia melepaskan panas keudara dan mengubahnya kembali menjadi air. Butiran-butiran kecil air mengumpul di  awan membentuk butiran air. Proses ini disebut dengan kondensasi. Butiran air jatuh ke bawah membentuk hujan. Di musim dingin, butiran air membeku dan turun sebagai salju. 
1) Manfaat air hujan
Banyak sekali manfaat-manfaat dari air hujan salah satu contohnya yaitu untuk kebutuhan sehari-hari seperti untuk mandi, mencuci, memasak dan lain-lain. Pernyataan di atas sesuai dengan firman Allah:
         •    
Artinya:
“Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering. Maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu".(QS. Al-Mulk: 30) 

Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa air merupakan salah satu kebutuhan manusia. Tetapi ternyata masih banyak lagi manfaat-manfaat air, sebagai berikut:
a) Air di Rumah 
Setiap hari kita menggunakan air lebih dari 260 liter perhari, air tersebut kita gunakan untuk mandi, minum, dan lain-lain. Sebagaimana firman Allah:
          
Artinya:
"Hantamkanlah kakimu, Inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum". (QS. Shaad: 42) 

Rata-rata kita menggunakan kurang lebih 110 liter air untuk mencuci, 38 liter untuk minum dan memasak, 70 liter untuk mandi, dan 38 liter didalam toilet.
b) Air untuk Irigasi
Pabrik menggunakan air lebih banyak dari pada dirumah. Hampir makanan yang dibuat dipabrik mulai dari  roti sampai burger mengandung air. Air di gunakan untuk membersihkan alat-alat pabrik, mencuci bahan-bahan, dan lain-lain.
c) Air untuk Manusia 
Tanpa air yang cukup manusia tidak akan mampu untuk melakukan aktifitas karena darah yang ada dalam tubuh kita terbuat dari air. Darah berfungsi untuk membawa oksigen dari paru-paru kita untuk di bagikan ke seluruh bagian tubuh kita.  Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:
......   •         

Artinya:
“......Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tidak juga beriman”.(QS. Al-Anbiyaa: 30) 

d) Air untuk Tumbuhan dan beberapa Hewan
Selain manusia ternyata air bermanfaat juga untuk tumbuhan dan hewan. Sebagaiman firman Allah:
                      
Artinya:
“Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam”.(QS. Thaahaa: 53) 

Dari ayat tersebut Allah menurunkan air hujan dan setelah itu Allah menumbuhkan jenis-jenis tumbuhan yang bermacam-macam, pernyataan diatas sesuai dengan firman Allah:
              

Artinya:
“Maka tatkala mereka sampai ke pertemuan dua buah laut itu, mereka lalai akan ikannya, lalu ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut itu”.(QS. Al-Kahfi: 61) 

Dari ayat di atas Allah, menjelaskan bahwasanya ikan tersebut berusaha untuk ke laut karena, ikan hanya bisa hidup di air.
Kesimpulan yang dapat  kita tarik dari masalah hubungan air dengan ayat al quran ialah ternyata air yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk minum, mandi, dan lain-lain ternyata sudah dibahas oleh Allah dalam firman-firman-Nya maka dari itu kita sebagai manusia yang diciptakan oleh Allah untuk terus tetap menjaga kelestarian air dan jangan sampai mencemarkannya.


2. Al-Qur’an dengan Kimia
Ilmu kimia sering kali disebut sebagai pusatnya ilmu pengetahuan karena terkait dengan ilmu pengetahuan yang lain arti dari kata ilmu kimia sendiri yaitu ilmu yang mempelajari struktur dan sifat, perubahan materi dan energi yang menyertainya. Materi yang dipelajari dalam ilmu kimia yaitu materi atau zat. Bersarkan susunanya, materi dikelompokan menjadi campuran, senyawa, dan unsur. Campuran dibedakan menjadi campuran homogen dan campuran heterogen
Unsur, Senyawa, dan Campuran
Unsur adalah zat tunggal yang paling sederhana karena tidak dapat diuraikan menjadi zat lain  melalui reaksi biasa. Contoh dari unsur yaitu yang                            mengandung besi, emas, alumunium, karbon, atau yang lainnya.  Allah SWT telah berfirman dalam Al Quran:
         ••      •   ••        •       

Artinya: 
“Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-Rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al kitab dan neraca keadilan supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, supaya mereka mempergunakan besi itu dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong agama-Nya dan Rasul-Rasul-Nya Padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa”.(QS. Al-Hadiid: 25). 

Berdasarkan ayat di atas dapat di jelaskan bahwa Allah SWT menciptakan besi dengan mempunyai tujuan, yaitu dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai salah satu kebutuhan hidupnya. Dalam ilmu fisika, besi dilambangkan dengan lambang “Fe” dan dalam bahasa latin disebut “Ferrum”. Allah juga berfirman:
    •        •            


Artinya: 
“Berilah aku potongan-potongan besi". Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua puncak gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: "Tiuplah api itu". hingga apabila besi itu sudah menjadi merah seperti api, diapun berkata: "Berilah aku tembaga yang mendidih agar kutuangkan ke atas besi panas itu".(QS. Al-Kahf: 96) 

Dari ayat diatas Allahpun menjelaskan bahwa besi pun bisa dapat diolah kembali menjadi tembaga. Selaras dengan pernyataan tersebut, didalam unsur tembaga di lambangkan dengan lambang unsur “Cu”. . 
Senyawa ialah gabungan dari dua atau lebih unsur yang berbeda. Contohnya air tersusun atas unsur hidrogen dan oksigen. Atas dua buah atom hidrogen dan satu buah atom oksigen. Para ahli kimia menyatakan bahwa rumus kimia air adalah H2O. 
Campuran yaitu gabungan  dari dua atau lebih senyawa yang berbeda  tanpa melalui reaksi kimia. Yang pertama yaitu, campuran terdiri dari atas campuran homogen yaitu campuran serba sama contohnya air garam, gabungan antara air dan garam. Setelah garam larut tampak tak terlihat pada air. Yang kedua campuran heterogen, yaitu campuran yang terlihat campurannya. Contohnya campuran antara air dan minyak. Dalam campuran keduanya tampak jelas dua lapisan, minyak dibagian atas dan air dibagian bawah.  
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari pembahasan masalah Al-Qur’an dengan kimia adalah banyak sekali alat-alat kebutuhan manusia yang ternyata didalam Al-Qur’an sudah banyak dijelaskan. Salah satunya, Seperti besi yang dipakai untuk kebutuhan manusia dalam hal untuk bahan-bahan bangunan pembuatan rumah, dan lain-lain. Yang lebih spesialnya lagi yaitu Allah menamakan salah satu suratnya Al-Hadiid yang artinya besi.  

3. Al-Qur’an dengan Fisika
Ilmu yang mempelajari tentang mahkluk hidup disebut biologi, ilmu yang mempelajari tantang zat dan energi disebut kimia, dan ilmu yang mempelajari tentang susunan, struktur, dan sifat-sifat bahan yaitu fisika. Istilah fisika berasal dari bahasa yunani “physikos” pengetahuan tentang alam. Tujuan dari fisika adalah untuk menjelaskan sifat-sifat dasar dari alam semesta dalam ungkapan sederhana. Ilmu fisika dapat membantu kita untuk mengenal lebih jauh tentang alam semesta yang diciptakan oleh Allah SWT secara teratur dan sempurna. Dengan demikian, kita dapat merasakan kehadirat Allah di setiap peristiwa yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Berikut materi-materi fisika yang berhubungan dengan al-quran:
a. Alam semesta
Alam semesta terdiri atas semua materi, baik itu berupa tenaga dan radiasi, yang di temukan manusia baik itu yang diketahui atau di percayayi ada didalam antariksa. Alam semesta tidak dapat diukur maupun  di ketahui batas-batasnya dan bumi hanyalah sebagian kecil alam semesta. Dalam alam semesta terdapat banyak galaksi seperti bima sakti.  Para astronomi mengetahui bahwa selain bima sakti masih ada galaksi lain dan diantaranya dikenal sebagai galaksi kecil. Bintang terdekat jaraknya 4,3 tahun cahaya. Galaksi andromeda yang berjarak sekitar 1.9000.000 tahun cahaya. 
b. Matahari dan Bulan
Matahari merupakan suatu bola gas api yang sangat besar. Cahayanya dapat menyinari seluruh alam semesta hingga keplanet kita yaitu bumi. Matahari sendiri merupakan pusat tata surya. Diameternya sekitar 1,4 juta kilometer dan mendominasi langit pada siang hari. Matahari tersusun dari hidrogen dan helium. Reaksi fusi nuklir  pada inti matahari mengubah hidrogen menjadi helium, dan melepaskan energi dalam jumlah besar. Sebagian energi ini mencapai bumi sebagai sinar matahari, sinar ini disebar oleh molekul udara dalam atmosfer bumi, membentuk langit biru. Matahari adalah sumber energi bagi sebagian besar mahkluk hidup, tetapi diserap langsung oleh tumbuhan memalui fotosintesis. 
Sedangkan pengertian bulan yaitu suatu benda langit yang bercahaya pada malam hari tetapi bukan karena terdiri atas gas seperti matahari, melainkan karena memantulkan cahaya matahari. Bulan memerlukan 29 ½   hari untuk dapat mengelilingi bumi. Bulan berjalan bersama bumi mengedari matahari. Sehubungan dengan pernyataan diatas Allah SWT berfirman:
    •           
Artinya:
”Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya”. (QS. Al-Anbiya: 33) 

Allah juga berfirman:

  •                     
Artinya :
“Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat”.(QS. Al-A’raf: 54) 
Dari ayat terbut sudah jelas bahwa Allah menjadikan malam mengejar siang, dan yang mengejar itu yang bergerak dan sudah jelas bahwa siang dan malam itu mengikuti matahari.
c. Tata Surya
Sebuah tata surya terdiri atas satu matahari dan semua benda angkasa yang beredar mengelilinginya. Matahari adalah bintang yang memiliki cahayanya sendiri, benda yang mengedari bintang disebut dengan planet. Sebagian besar planet memiliki satelit yang berjalan mengelilinginya. Dalam tata surya kita, terdapat sembilan planet yang mengedari matahari.
1). Merkurius
Merkurius adalah planet yang paling dekat dengan matahari, planet ini merupakan planet yang paling kecil diantara kesembilan planet yang lain. Jarak antara merkurius dengan matahari sekitar jarak 59.9 juta km dengan diameter 4.867 km. Sisi merkurius yang menghadap matahari sangat panas sisi sebaliknya sangat dingin. Di pagi hari sebelum matahari terbit kadang-kadang tampak merkurius dan kadang-kadang masih tampah sebentar sesudah terbenam.

2). Venus
Venus adalah bintang atau planet yang paling terang di langit, terkadang dapat dilihat di siang hari karena indah dan cemerlang. Besar venus hampir sama dengan besarnya bumi. Venus memiliki atmosfer tetapi udara di venus berupa gas beracun atmosfernya penuh dengan awan yang begitu tebal. Awan-awan tersebut terdiri dari asam belerang, suatu bahan yang dapat melelehkan logam. Permukaan venus adalah gurun gersang, tanahnya panas sehingga dapat melelehkan timah. Venus sama sekali tidak memiliki air atau cairan sehingga dipastikan tidak ada kehidupan. Jarak antara venus dan matahari kira-kira 108 juta Km dengan garis tengah 12.383 Km

3). Bumi
 Bumi adalah tempat tinggal seluruh mahkluk hidup, baik itu manusia, tumbuhan, hewan, dan lain-lain. Di dalam ayat Al-Qur’an Allah SWT berfirman:
              •          
Artinya:
 “Dia Pencipta langit dan bumi. bagaimana Dia mempunyai anak Padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu dan Dia mengetahui segala sesuatu”. (QS. Al-An’am: 101) 

Dari penjelasan ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa allah yang menciptakan langit dan bumi. Bumi merupakan satu-satunya planet dalam tata surya yang memiliki kehidupan. Beberapa faktor yang memungkinkan di bumi memiliki kehidupan:
1. Bumi diselimuti oleh udara
2. Udara bumi mengandung gas-gas antara lain: nitrogen 79%, oksigen 21%, dan gas lain (argon, uap air) 1%
3. Sebagian besar permukaan bumi tertutup air (71%) hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an: 
......   •   ......
Artinya:
“........dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.....”.(Q.S Al-Anbiya: 30) 
4. Suhu dan tekanan yang rendah memungkinkan setiap makhluk untuk bertahan hidup dan mengembangkan keturunannya.
Jarak antara bumi dan matahari kira-kira 150 juta Km, dan garis tengah bumi berdiameter 12.757 Km, massanya 6.6 x 1021 ton. Kala revolusinya 365.25 hari dan kala rotasinya 23.9 jam.
Kesimpulan yang dapat kita tarik dari masalah bumi yaitu kita sebagai manusia haruslah bangga terhadap bumi kita karena hanya dibumi inilah tempat kita hidup sebelum akhirat karna tidak ada lagi tempat kecuali bumi yang dapat kita tinggali. Walaupun puluhan tahun para ilmuan mencari planet lain yang mungkin memiliki kehidupan seperti planet mars. Namun masih belum menemukan tanda-tanda kehidupan yang meyakinkan di sana, karena di mars tidak memiliki air, tidak terdapat oksigen, dan lain-lain. Tuhan memang sangat bijaksana menempatkan manusia di bumi karena di bumi kaya akan oksigen, mempunyai atmosfer yang cukup untuk menangkal radiasi sinar matahari, dan terdapat daratan dan perairan yang sangat luas. 

4). Mars
Planet mars adalah planet luar yang paling dekat dengan bumi kita. Jarak antara planet mars dengan matahari kira-kira 228 juta km dengan diameter kira-kira sekitar 6.780 km. Planet mars terdapat atmosfer yang terdiri dari sebagian besar gas CO2 sedikit, dan sedikit gas oksigen. Planet mars memiliki atmosfer yang tipis terdiri dari beberapa gas. Planet mars memiliki gunung berapi yang tiga kali lebih tinggi dari gunung everest yang dimiliki oleh bumi.

5). Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya, perbandingan jupiter dan bumi kira-kira, 1 x 1.300. Jarak antara planet jupiter dengan matahari kira-kira 778 juta km, sedangkan garis tengahnya 142.800 km. Jupiter terdapat atmosfer yang mengandung: gas metan (CH4), amoniak (NH3), dan nitrogen (H2). Jupiter mempunyai 12 buah satelit dan yang paling besar disebut Ganymede.

6). Saturnus
Saturnus adalah planet terbesar keenam dalam tata surya, dan kedua terbesar setelah jupiter. Besarnya kira-kira sepuluh kali bumi. Saturnus tampak seakan-akan dikelilingi oleh tiga cincin pipih, cincin tersebut terbentuk dari milyaran bongkah es yang besarnya berkisar antara titik kecil  sampai bola salju raksasa. Jarak antara saturnus dan matahari kira-kira 1.426 juta km dengan garis tengah sekitar 120.800 km. 

7). Uranus   
Planet uranus merupakan planet ketujuh dalam susunan tata surya. Planet uranus mirip dengan saturnus karena berupa bola gas dan es besar yang berawan. Jarak antara planet uranus dengan matahari kira-kira 2.936 juta km dengan garis tengah sekitar 47.400km. planet uranus meiliki 5 satelit dan satelit paling besar disebut ariel.

8). Neptunus 
Neptunus merupakan planet kedelapan, jarak antara neptunus dengan matahari kira-kira 4.578 juta km dengan garis tengahnya kira-kira 44.600 km. Neptunus merupakan planet yang mempunyai ukuran lebih besar dari pada bumi dan memiliki atmosfer yang terdiri dari gas helium, hidrogen, dan metan. Neptunus memiliki dua satelit dan terbesar adalah triton. Satu tahun dineptunus sama dengan 165 tahun di bumi dan satu hari di neptunus hanya kurang dari 16 jam di bumi. Massa pada neptunus 
lebih kurang 1.137.118 x 1023 ton. Kala reevolusinya 164.8 tahun dan kala rotasinya 15.7 jam.

9). Pluto
Pluto adalah planet kesembilan dari tata surya, pluto merupakan planet yang letaknya sangat jauh dari matahari sekitar 5.9 km. Pluto terletak di ujung tata surya, garis tengah dari planet ini kira-kira 6.400 km, massanya sekitar 1.118 x  1021 ton, kala revolusinya 284.4  tahun dan kala rotasinya 6.4 hari. Pluto merupakan planet yang tidak memiliki sateli layaknya merkurius dan venus. Pluto ditemukan pada tahun 1930, menyusul kalkulasi berdasarkan deviasi dalam orbit uranus dan neptunus yang mendorong pencarian planet ini. Massa pluto tidak cukup besar untuk memicu deviasi itu, karenanya stelah pluto ditemukan, para astronom mulai mencari plane lainnya. Dan pada tahun 2006 pluto tidak dianggap lagi sebagai salah satu planet didalam tata surya. 

10). Komed, Asteroid, dan Meteroid
Komed ialah benda angkasa yang mengelilingi matahari dengan orbit yang berbentuk lonjong. Komet terdiri dari kumpulan gas dan debu yang membeku jika jauh dari matahari, cahaya matahari mendorong komet untuk  membentuk ekor yang panjangnya bisa mencapai jutaan kilo meteor. Asreroid merupakan gugusan planet-planet kecil yang megelilingi matahari yang mempunyai garis edar antara planet mars dan jupiter. Jumlahnya kira-kira 40.000  buah. Meteor merupakan benda angkasa yang berpijar akibat pergesekan dengan bumi atau udara dengan kecepatan tinggi. Kecepatan meteor diangkasa sendiri bisa mencapai rata-rata 60 km/detik, atau 3.600 km/menit, atau 216.000 km/jam. 

11). Bintang
Bintang adalah bola gas pijar sangat besar yang terbentuk dinebula, sekumpulan bintang yang berbentuk nebula yang sama membentuk sebuah gugusan. Sesuai pernyataan diatas Allah telah berfirman dalam Al-Qur’an:
      

Artinya:
“demi langit yang mempunyai gugusan bintang”(QS. Al-Buruuj: 1) 

Ada sekitar 6.000 bintang yang dapat dilihat dengan mata telanjang, dan semuanya termasuk dalam dalam bimasakti.

E. Korelasi Al-Qur’an dan Sains terhadap Dunia Pendidikan Islam
Dalam dunia pendidikan islam tentunya tidak lepas  dari yang namanya ilmu, ilmu adalah salah satu kewajiban umat manusia untuk mencari dan mengamalkannya. Karena tanpa ilmu manusia bagaikan seekor hewan tanpa
Karena ilmu pegetahuan kealaman (natural sciences) sangat penting dalam mensejahterakan umat manusia dan membuat hidup manusia menjadi mudah, maka umat islam mestilah mempelajarinya. Konferensi islam sedunia telah menetapkan bahwa ilmu kealaman mesti masuk dalam kurikulum pendidikan islam pada tingkat dasar, menengah, atas, dan pendidikan tinggi. Ketika umat islam mengabaikan dan tidak memperdulikan ilmu ini, maka terjadilah kemunduran umat islam dalam bidang sains. Sebaliknya, ketika umat islam mempelajarinya maka umat islam akan menjadi maju dan muncullah zaman kemajuan dalam kehidupan kaum muslimin. Berdasarkan hal tersebut, di era globalisasi sekarang wajib umat islam mempelajari natural sciences.   


BAB III
PENUTUP


A. KESIMPULAN
Setelah penulis menguraikan pembahasan tentang korelasi Al-Qur’an dan Sains terhadap dunia pendidikan islam, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Al-Qur’an dan ilmu sains mempunyai keterkaitan satu sama lain. Salah satu tugas manusia untuk mengidentifikasi tentang mahkluk hidup karena manusia merupakan khilafah dimuka bumi ini serta manusia memiliki akal dan pikiran adapun tujuannya yaitu pertama, untuk membuktikan tanda-tanda kekuasan dan kebesaran Allah SWT sehingga keimanan dan ketaqwaan manusia makin bertambah. Kedua, untuk mengolah kehidupan dimuka bumi sehingga dapat memberi manfaat dan meningkatkan kesejahteraan umat manusia itu sendiri.
2. Dikalangan remaja saat ini, banyak para remaja yang hanya diberikan materi oleh gurunya menyangkut pelajaran gurunya sendiri dan jarang  adanya guru yang mengkait-kaitkan pelajarannya dengan pelajaran yang lain-lain. Misalnya, Al-Qur-an dengan ilmu kimia, biologi, fisika, dan lain-lain. Karena Al-Qur’an adalah sumbernya ilmu pengetahuan. Karena ilmu pegetahuan kealaman (natural sciences) sangat penting dalam mensejahterakan umat manusia dan membuat hidup manusia menjadi mudah, maka umat islam mestilah mempelajarinya. Konferensi islam sedunia telah menetapkan bahwa ilmu kealaman mesti masuk dalam kurikulum pendidikan islam pada tingkat dasar, menengah, atas, dan pendidikan tinggi. Ketika umat islam mengabaikan dan tidak memperdulikan ilmu ini, maka terjadilah kemunduran umat islam dalam bidang sains. Sebaliknya, ketika umat islam mempelajarinya maka umat islam akan menjadi maju dan muncullah zaman kemajuan dalam kehidupan kaum muslimin. Berdasarkan hal tersebut, di era globalisasi sekarang wajib umat islam mempelajari natural sciences.
   
B. Saran
Dengan memperhatikan kesimpulan di atas, dalam korelasi Al-Qur’an dan  Sains, mak penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Baik dan bagusnya kita sebagai muslim, untuk tidak hanya mengaji tetapi mencari apa arti dari makna ayat tersebut. 
2. Harus adanya guru yang tidak hanya terfokus pada materinya saja, tetapi ikut adil untuk memberikan wawasan pada para pelajar untuk mengetahui adanya hubungan korelasi Al-Qur’an dan Sains Terhadap Dunia Pendidikan Islam